Nyirih (Xylocarpus)
Tumbuhan Nyirih
merupakan salah satu jenis tumbuhan mangrove dari genus Xylocarpus. Tanaman ini tumbuh di daerah pesisir yang tergenang air pasang, seperti tepi sungai, rawa-rawa pasang surut, dan hutan mangrove bagian belakang (lebih jauh dari garis pantai). Di Indonesia, tumbuhan ini dikenal dengan beberapa nama lokal, antara lain nyirih, nyiri batu, atau piding-piding. Spesies yang umum ditemukan adalah Xylocarpus Granatum (nyirih batu) dan Xylocarpus Moluccensis (nyirih bunga). Tumbuhan ini cukup unik karena memiliki buah yang besar dan keras menyerupai bola, dan sering menjadi daya tarik tersendiri dalam ekosistem mangrove.
Ciri-ciri umum tumbuhan Nyirih antara lain:
1. Memiliki batang yang kuat dengan kulit yang agak pecah-pecah, menyerupai kayu hutan daratan.
2. Daunnya majemuk, berwarna hijau mengkilap, dan tersusun berselang-seling.
3. Bunganya kecil, berwarna putih kekuningan, dan tumbuh dalam rangkaian.
4. Buahnya bulat besar dan keras, mirip bola, berdiameter hingga 20 cm, dan berisi banyak biji.
5. Akar bisa berbentuk akar papan atau akar napas, tergantung spesies dan kondisi lingkungan.
Peran dan Manfaat:
1. Menjaga kestabilan tanah di kawasan pasang surut dan membantu mengurangi abrasi pantai.
2. Buahnya sering dijadikan bahan kerajinan atau hiasan oleh masyarakat pesisir.
3. Kayunya kuat dan tahan air, sehingga sering digunakan untuk bahan bangunan tradisional, meskipun kini penggunaannya dibatasi untuk konservasi.
4. Tumbuhan nyirih juga memiliki nilai edukatif karena bentuknya yang khas dan dapat menarik perhatian dalam wisata alam dan konservasi.
Keberadaan tumbuhan nyirih di kawasan seperti Mangrove Margomulyo menambah keanekaragaman jenis mangrove yang ada. Selain fungsi ekologisnya, nyirih juga memiliki potensi sebagai bahan edukasi dan wisata berbasis konservasi lingkungan.